Senin, 18 Juli 2011

Kacamata bionik bagi tunanetra, gabungan smartphone dan video game

Sydney-Kliklikaliku : Ilmuwan Australia telah mengembangkan kacamata bionik pertama yang dapat membantu ribuan kaum tunanetra, yang memanfaatkan kamera kecil dan software dari video game.

Pakar neurosientis, Stephen Hicks, menyatakan kacamata tersebut memiliki keunggulan berkat dukungan mata bionik atau implan retina karena murah dan non invasif. "Tak ubahnya seperti iPhone dan kacamata.

Saat ini kacamata tersebut lebih ideal bagi kalangan manula yang mengalami penglihatan kabur dan tidak bisa fokus terhadap suatu obyek maupun lingkungan di sekelilingnya.

Kamera video dari video games yang melekat di pinggir bingkai berfungsi memberi tahu tentang jarak dan dimensi benda. Informasi ini kemudian dikirim melalui kawat halus ke prosesor komputer dalam saku si pemakai, yang menafsirkan obyek sebagai pola titik. Lampu LED kecil yang dipasang di lensa kacamata kemudian menyala untuk membentuk pola. Terangnya cahaya maupun jarak obyek.

Selam enam bulan ke depan, seperti dilansir smh.com.au, Dr Hicks dan rekan penelitiannya di Oxford akan menguji prototipe kacamata tersebut kepada 60 orang yang terancam buta.

Kemajuan dalam teknologi smartphone memberi gagasan cemerlang kepada Dr Hicks untuk berinovasi dengan komputer seukuran telapak tangan, yang terkoneksi nirkabel.

"Beberapa tahun lalu kita ingin memiliki sebuah laptop dalam tas ransel dan kini terwujud," kata Dr Hicks yang mempresentasikan penemuannya di pameran ilmu pengetahuan Royal Society musim panas di London pekan lalu.

"Banyak perangkat lunak lain yang dapat melakuka pengenalan wajah dan tindak pelacakan yang diadopsi dari teknologi serupa," ungkapnya lagi.

0 komentar:

Posting Komentar